عَنْ
مُعَاذ بْنِ جَبَلٍ رَِضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله
صلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : حَقَّتْ
مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي
لِلْْمُتَوَاصِلِين فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ
وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ ;الْمُتَحَابُّوْنَ
فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمُ
النَّبِيُّوْنَ وَ الصِّدِّيْقُوْنَ وَ الشُّهَدَاءُ .
Dari Mu’adz bin Jabal –Radhiyallahu ‘anhu- beliauShallallahu’alaihi Wasallam : “Allah
Ta’ala berfirman : ‘Orang yang saling mencintai karena-Ku pasti
diberikan cinta-Ku, orang yang saling menyambung kekerabatannya
karena-Ku pasti diberikan cintaKu dan orang yang saling menasehati
karena-Ku pasti diberikan cintaKu serta orang yang saling berkorban
karena-Ku pasti diberikan cinta-Ku. Orang-orang yang saling mencintai
karena-Ku (nanti di akhirat) berada di mimbar-mimbar dari cahaya. Para
Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid merasa iri dengan
kedudukan mereka ini’”
berkata: Telah bersabda Rasulullah
(HR. Imam Ahmad dalam kitab Al-Musnad dan dishahihkan al-Albani dalam kitab Shahih Jami’ ash-Shaghir no. 4198).
Penjelasan Hadits
Semua orang merasa mencintai Allah, tidak terkecuali pengikut agama
Yahudi ataupun Nashrani. Semua merasa telah mencintai Allah dan beragama
pun karena ingin mencintai Allah. Orang Nashrani ingin menciptakan
kecintaan kepada Allah kadang ada dengan sesuai kehendak Allah dan bisa
juga menyelisihi kehendak Allah. Orang Yahudi mencintai Allah dan
muslimin yang jahil juga mencintai Allah namun mereka tidak dicintai
Allah kecuali bila mereka berada diatas perkataan dan amalan yang
membuat Allah cinta dan ridha kepadanya.
Sebagian salaf menyatakan: “yang penting bukan mencintai namun yang sangat penting sekali adalah bagaimana dicintai“.
Kalau demikian, seorang akan berusaha mencapai dan mendapat kecintaan
Allah.
Kecintaan Allah kepada manusia adalah sesuatu yang diinginkan
oleh semua orang. Namun hal ini hanya dapat tercapai dengan semangat
mencari ilmu dan mengenal
amalan dan perkataan yang Allah cintai dan ridhai. Sebab bila kamu
mengetahui bagaimana Allah mencintai hambanya atau mengetahui
sebab-sebab Allah mencitai hambaNya maka akan muncul usaha untuk
mendapatkan kecintaan Allah.
Dalam hadits yang mulia ini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjelaskan amalan yang dapat mendatangkan kecintaan dari Allah Ta’ala yang langsung dengan ungkapan firman Allah Ta’ala . Hadits demikian dinamakan para ulama dengan hadits qudsi.
Dalam hadits qudsi ini Allah l memerintahkan kita untuk mewujudkan empat hal yang menjadi sebab kita menjadi hamba-Nya yang dicintai.
- Perintah saling mencintai karena Allah
- Perintah saling menasehati karena Allah
- Perintah saling menyambung persaudaraan karena Allah
- Perintah saling berkorban karena Allah.
Demikianlah Allah tunjukkan kepada kita empat amalan menggapai kecintaan ilahi.
Diantara langkah-langkah mewujudkannya adalah:
- Memperbaiki aqidah dan iman hingga menjadi sempurna
- Mengingat keempat amalan ini dicintai dan diridhai Allah
- Menelaah benar sirah (sejarah kehidupan) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para salaf ash-shalih dan mempraktekkannya. Caranya dengan mengetahui konsep dan tuntunan ajaran mereka sehingga akan muncul keinginan dan kecintaan untuk meniti dan mengikuti jejak langkah mereka.
- Mengingat akibat baik dan pahala yang didapatkan dari empat amalan ini.
Semoga kita dapat mewujudkannya.
Beberapa Pelajaran dari Hadits ini
- Saling mencintai, menasehati, menyambung persaudaraan dab berkorban karena Allah adalah 4 amalan menggapai cinta ilahi
- Urgensi empat amalan ini yang akan memperkokoh barisan, menyatukan langkah dan mempertautkan hati.
Wallahu a’lam
—
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar